Sabtu, 06 April 2013

Hello, Kemenkumham

Mana ada perlawanan tanpa keringat
Mana bisa kemenangan tanpa semangat
Mana ada keberhasilan dalam waktu singkat
Dan jangan ada persaingan yang tidak sehat

Rebut.. Jangan didiamkan saja
Rebut..
Kejar & jangan diam saja
{ Rebut, Slank - 2008 }

Jika kita membaca lirik lagu tersebut dan kemudian memaknainya, sungguh lagu tersebut memiliki makna yang begitu dalam, terutama dalam hal perjuangan dalam mencapai suatu tujuan. Terus mencoba, terus berusaha, pantang menyerah, dan selalu semangat.

Dan lirik ini menjadi pembuka cerita saya mengenai perjuangan saya yang baru pertama kali menghadapi test Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)  untuk menjadi calon pegawai di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI a.k.a Kemenkumham. Nama saya Rahmi Febriyana. Orang tua laki-laki saya adalah seorang pensiunan PNS dan orang tua perempuan saya adalah seorang Ibu Rumah Tangga. Saya adalah ex-mahasiswi Program Studi Manajemen di Universitas Negeri Padang dan saya memperoleh gelar sarjana Maret 2011.  Ya, setelah maret 2011 saya berstatus “pengangguran”. Mencari pekerjaan sangat susah terutama di daerah Sumatera Barat dan hal ini memuncak dengan adanya moratorium penerimaan CPNS sehingga jumlah job seeker bertambah banyak. Beruntung, hal tersebut terjadi tidak begitu lama.

Pertengahan tahun 2012, Salah satu sahabat saya yang bekerja di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM memberikan informasi kepada saya bahwa tahun ini Kemenkumham mngadakan rekrutmen pegawai baru dan salah satu kualifikasi jabatan membutuhkan sarjana dari Program Studi Manajemen dan khususnya Manajemen Keuangan. Mendengar kabar tersebut, saya sebagai seseorang yang berstatus pengangguran, sontak mencari informasinya lebih banyak. Seperti cara pendaftarannya dan syarat-syarat yang diminta. Dari sinilah kemudian perjuangan saya dimulai.

Setelah melakukan pendaftaran secara online, tentu saja hal berikutnya yang dilakukan adalah mengirimkan berkas-berkas lamaran  beserta lampirannya. Saya mulai sibuk mengurus syarat-syaratnya. Sebut saja Kartu Pencari Kerja, memperpanjang SKCK, dan yang tak kalah pentingnya adalah surat keterangan sehat, tidak buta warna, dan tidak tuli. Saya ingat, waktu saya dan teman saya yang juga mengikuti test, harus datang ke Rumah Sakit dipagi buta  untuk mengambil tiket ke dokter tht yang pasiennya dibatasi. Karena punya kemauan yang besar, saya bisa mendapatkan tiket tersebut dan teman saya tidak mendapatkan tiket tersebut. Syarat-syarat yang diminta telah saya lengkapi, berkas pun telah dikirim. Awal agustus pihak kemenkumham kemudian mengumumkan hasil administrasi. Alhamdulillah, saya lulus administrasi. Maka, setelah dinyatakan lulus, akan ada dua test yang akan saya hadapi.
Antrian saat pengambilan nomor peserta test CPNS Kemenkumham, 9 Agustus 2012
Test tahap pertama yaitu test kesamaptaan. Test ini dilaksanakan pada hari senin dan selasa pada tanggal 27 dan 28 Agustus 2012. Ketika dinyatakan lulus dan yang lulus mengikuti test kesamaptaan, saya bingung. Jujur saja, saya baru kali ini mendengar test tersebut. Saya pikir test ini hanya test kesehatan. Ternyata tidak. Saya kemudian mencari di internet dan menanyakan test ini kepada teman saya yang telah bekerja di Kemenkumham. Dan kesimpulan saya, samapta itu adalah hal yang berhubungan dengan “siap siaga”. Katanya, dalam test ini banyak peserta yang mengalami kegagalan, sehingga ketika bulan ramadhan telah berlalu, saya kemudian mulai rajin berlatih, terutama lari. Setiap pagi, saya rajin jogging.

Test kesamaptaan ini terdiri dari lima bagian. Bagian pertama, test kesehatan. Sebelumnya, semua peserta  dibagi menjadi kelompok-kelompok. Karena nama saya berawalan “R”, maka saya dan teman-teman sekelompok mendapat giliran untuk test pukul 11.00 siang. Ketika masuk ke dalam ruangan di GOR, yang pertama di test adalah tinggi dan berat badan. Saat test ini, jantung saya benar-benar dibuat berdetak kencang karena salah seorang teman saya yang sudah terlebih dahulu mengikuti test, dinyatakan gugur karena tingginya tidak mencukupi  dan ada juga yang tinggi dan berat badannya tidak proposional. Tapi, alhamdulillah.. saya bisa lewat dalam test ini. Setelah melewati test ini, saya kemudian disuruh masuk kedalam ruangan yang disana saya di test buta warna, tekanan darah serta melihat apakah ada tato di tubuh atau tidak.  Saat test kesehatan ini, teman-teman yang berada dikelompok saya, banyak yang dinyatakan gugur. Setelah bagian pertama terlewati, saya dan teman-teman kemudian mengikuti mentor untuk menuju ke tempat test selanjutnya.

Test bagian kedua yaitu, shuttle run.  shuttle run adalah berlari dengan membentuk angka delapan diantara dua tonggak yang jaraknya lumayan jauh. Saya diberitahu oleh penguji bahwa dalam test ini, semakin sedikit waktu yang diperoleh, maka point akan semakin besar, begitu juga sebaliknya.

Test selanjutnya yang saya hadapi adalah, Sit Up. Dalam  Sit Up, tim yang terdiri dari beberapa orang peserta dibagi menjadi dua. Dimana yang satu bertugas untuk memegang kaki peserta lainnya. Dalam test ini, saya bisa melakukan Sit Up lebih dari 20 kali. Padahal jika saya melakukan Sit Up dirumah, maksimal hanya bisa 10 kali. Setelah Sit Up, saya mengikuti test push up dan terakhir adalah lari 12 menit.  Dalam lari 12 menit, saya berhasil mengelilingi lapangan bola lebih dari 4 keliling. Alhamdulillah, Practice makes perfect.

Setelah dinyatakan lulus test kesamaptaan, test berikutnya yang akan saya hadapi adalah Test Kemampuan Dasar. Test ini berbeda dengan test-test tertulis yang pernah saya hadapi sebelumnya dimana dalam test ini soalnya dibagi kedalam tiga bentuk. Pertama berhubungan dengan wawasan kebangsaan yang menguji pengetahun kita tentang kebijakan pemerintah, tata negara, dan UUD 45. Kemudian intelegensi yang berupa sinonim, anonim, matematika dasar, dan lain-lain.  Terakhir Test Skala Kematangan yang terdiri dari 100 soal. Test ini menurut saya hampir mirip dengan test edwards personal preference schedulle karena untuk jawabannya sendiri memilih opsi mana yang benar menurut pendapat kita.  Sebenarnya test ini mudah dan susah, mudah untuk dijawab dan susah untuk lulus.
Untuk Test Kemampuan Dasar ini, saya benar-benar mempersiapkan diri saya dengan optimal. Saya mengibaratkan diri saya akan menghadapi suatu Ujian Akhir Semester. Total dan fokus dalam persiapan, terutama belajar. Saya banyak mencari informasi seperti apa Test Kemampuan Dasar ini, terutama bertanya kepada teman-teman, senior maupun dosen saya yang pernah menghadapi Test Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Selain itu, saya juga banyak mencari contoh-contoh soal di internet. Dari informasi-informasi inilah saya kemudian tau bayangan atau seperti apa test nya nanti. Jujur saja, saat mempersiapkan diri, begitu banyak godaan. Ada yang mengatakan kepada saya, “Buat apa belajar terlalu serius kalo ga ada “orang dalam”. Ga ada "orang dalam" bakal susah untuk lulus” dan berbagai pernyataan lainnya. Tapi saya tetap yakin, nothing is impossible and keep believing in myself. Tidak ada yang mustahil jika Allah s.w.t sudah berkehendak, yang penting adalah usaha, tetap percaya pada kemampuan diri sendiri, dan selalu berdo'a. Berbekal dengan persiapan dan keyakinan itulah kemudian saya  menghadapi Test Kemampuan Dasar.


26 September 2012, Tanggal ini adalah tanggal yang ditunggu-tunggu oleh peserta seleksi. Ya, karena tanggal ini adalah tanggal pengumuman hasil seleksi Test Kemampuan Dasar. Tapi, alangkah kecewanya saya setelah mengetahui bahwa pengumuman hasil seleksi diundur selama dua minggu, tepatnya tanggal 10 Oktober. Saat mengetahui hal ini, saya langsung hopeless. Pikiran negatif pun muncul dan diperkuat dengan kembali diundurnya pengumuman hasil seleksi selama 6 hari, yaitu tanggal 16 Oktober serta pernyataan-pernyataan yang dari awal sudah muncul bahwa test cpns tidak bersih dari KKN.

Tanggal 16 Oktober pun tiba. Pagi itu setelah sholat subuh, saya langsung menyalakan laptop saya. Walaupun hopeless, perasaan saya tetap cemas dan jantung pun berdetak kencang. Situs kemenkumham pun tidak bisa dibuka. Karena tidak berhasil, saya kemudian beralih ke twitter. Saya langsung search disana dengan keyword “Kemenkumham”. Dalam hasil pencarian di twitter, saya membaca, sudah banyak teman-teman peserta test yang sudah mengetahui hasilnya. Bahkan saya minta tolong kepada salah satu peserta yang lulus untuk mengirimkan saya file pengumuman hasil seleksi. Tapi, sebelum saya menerima file tersebut, mata saya tertuju pada salah satu kicauan akun yang usernamenya, @yuni_nyit (Yuni Fitri), dimana akun tersebut melampirkan foto dengan keterangan berisi “Hasil seleksi test cpns kemenkumham kanwil Sumatera Barat,....”. Tanpa pikir panjang, saya langsung men-download foto tersebut. Dengan keadaan foto yang tidak begitu jelas tetapi masih bisa dibaca, akhirnya saya menemukan nama saya yang dinyatakan lulus untuk kualifikasi jabatan Pemeriksa Dokumen Imigrasi. Alhamdulillah ya allah..
Hal pertama yang saya lakukan saat saya mengetahui hal tersebut adalah berlari menuju ke tempat orang tua saya yang berada didapur. Saat saya memberitahu saya lulus, saat itulah saya pertama kali melihat mata orang tua saya yang berkaca-kaca, berseri, dan sangat bahagia. Saya sangat senang sekali bisa membahagiakan orang tua saya. Dan tentu saja tak lupa bersyukur kepada Allah s.w.t, saat itu, saya langsung sholat dhuha dan sujud syukur. Terima kasih ya allah, engkau telah memberikan hambaMu ini rahmat dan karunia yang luar biasa sehingga saya adalah seorang CPNS, Calon Pegawai Nihil Setoran, lulus dengan usaha saya tanpa ada embel-embel titipan ataupun sogokan.

Dan tak kalah pentingnya, Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Wakil Menteri, Prof Denny Indrayana, we are proud of you Prof. Serta terima kasih Untuk semua panitia pelaksana seleksi cpns Kemenkumham yang telah menjalankan test dengan bersih dan bebas dari KKN.

Seperti yang selalu dikatakan oleh Prof Denny Indrayana, "Mulai dengan bismillah, Jaga integritas". Maka inilah modal yang saya dan teman-teman CPNS Kemenkumham 2012 gunakan ketika memulai bekerja. Bertekad menjadi pohon-pohon integritas yang kokoh, yang tidak akan mempan dengan pungli, yang akan terus berjuang melawan korupsi, membasmi ketidakadilan dalam bentuk apapun. Demi Indonesia yang lebih baik, lebih antikorupsi.

Salam Integritas!! Salam Pengayoman!!

RF